Image by oziy - Edit Image
0

Meraih "cita-cita"

Jumat, 14 Desember 2012
Share this Article on :
Semua orang pastilah mempunyai cita-cita, walaupun pada akhirnya cita-cita tersebut belumlah tentu tercapai sesuai dengan sebuah kenyataan yang diidam-idamkan, karena kita semua yang masih memiliki keimanan kepada Dzat Yang Maha Kuasa Alloh Swt. pastilah menyadari posisi kita sebagai insan manusia biasa yang hanya diberikan kekuasaan untuk berusaha dengan keras dan jelas tentu diiringi dengan do’a dan disempurnakan dengan kepasrahan kepada Alloh Swt atas apapun hasil yang telah diusahakan. Saya sangat tertarik sekali dengan artikel Antara Usaha, Do’a dan Pasrah dimana disana ditulis dengan jelas bagai mana kita sebagai manusia untuk mensikapi segala keinginan ataupun cita-cita. Siapa sih yang tidak ingin cita-citanya tercapai ? Ya..pasti semua orang mendabakannya. Tapi semua itu pastilah melalui sebuah proses. Nah didalam proses itulah akan muncul berbagai macam halangan dan cobaan yang mungkin silih berganti yang mencoba menghalau kita dari jalur yang sudah ditentukan dalam tuntunan agama dan kita dituntut untuk bisa menghadapi itu semua dengan penuh kesabaran dan selalu berprasangka baik terhadap keinginan Alloh Swt. Dulu, saya bercita-cita ingin menjadi seorang tentara. Tapi ternyata Alloh Swt.menghendaki lain, dan saat ini saya hanyalah sebagai kuli dibidang IT, saya juga pernah bercita-cita ingin menempuh pendidikan sebuah perguruan tinggi yang cukup terkenal dibandung dengan jurusan Teknik Informatika, tapi ternyata saya harus menjalani sekolah saya disebuah pendidikan tinggi swasta. Lalu saat ini saya punya cita-cita ingin segera menuntaskan kelajangan saya dan membina sebuah rumah tangga yang mendapatkan Ridho-NYA, tapi ternyata untuk mendapatkan hal itu tidaklah semudah membalikan telapak tangan, saya harus berusaha lebih ekstra keras dan berdo’a lebih ekstra panjang lagi dan Insya alloh mudah-mudahan saya tetap bertawakal kepada Alloh Swt apapun hasil yang nanti akan saya dapatkan.
“Tidak ada seorang muslim yang berdo’a memohon kepada Allah, yang do’anya tidak mengandung unsur dosa dan pemutusan hubungan persaudaraan, kecuali Allah akan mengabulkan dengan tiga kemungkinan; memberikan apa yang dinginkan, disimpan (pahalanya) hingga di alam akhirat, atau diselamatkan dari bahaya yang mengancam”. (HR. Bukhori).


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar